Lebih dari tiga juta kaum laki-laki barangkali termasuk Anda tidak mempunyai bayangan bahwa mereka segera menjadi korban suatu penyakit yang dapat merenggut penglihatan mereka, keperkasan mereka, bahkan nyawa mereka.
"Saya
pernah menemukan laki-laki usia dua puluh tahunan yang tidak memiliki
kemampuan seksual karena diabetes. Penyakit ini menyerang usia berapa
pun. Dampaknya adalah krisis."
Sebuah penyakit yang menewaskan lebih dari 160.00 jiwa dalam setahun, kira-kira separuh diantaranya laki-laki.
Banyak
laki-laki hanya angkat bahu dan menggelengkan kepala ketika ditanyai
tentang kemungkinan terkena penyakit ini, karena gejala-gejalanya bisa
tidak terlihat. Selain itu, sebagian diantara mereka masih mengira bahwa
penyakit ini disebabkan oleh makan permen terlalu banyak.
Penyakit
ini, tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang yang
didiagnosis menderita diabetes ketika tubuhnya tidak menghasilkan cukup
insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar.
Insulin
adalah hormon yang dikeluarkan oleh pankreas dan diperlukan untuk
mengubah makanan menjadi energi . "Keterkaitan dengan gula", berpangkal
dari kenyataan bahwa sebagian besar yang kita makan untuk dijadikan
energi diuraikan menjadi sejenis gula yang disebut glukosa, yakni bahan
bakar yang dibagikan kepada setiap sel agar kita hidup .
Bagaimana
pun penderita diabetes harus membatasi asupan gula mereka, karena bahan
ini dapat membuat kadar gula darah melonjak tinggi sekali.
Pada
orang sehat, glukosa secara otomatis diserap oleh sel-sel. Tubuh
menggunakan glukosa tepat sesuai kebutuhan dan menyimpan yang tersisa.
Akan tetapi tanpa insulin yang berfungsi membuka reseptor sebuah sel
sehingga glukosa dapat masuk, gula yang berlebih ini terkumpul dalam
aliran darah dan dapat menyebabkan segudang masalah pada kaum laki-laki.
Cukup Rajin Berjalan Kaki
Hidup
bersama penyakit diabetes memang tidak nyaman. Selain bisa mengundang
komplikasi, diabetes membuat orang bergantung pada obat dan harus
menjalani diet ketat seumur hidup. Padahal, salah satu kiat untuk
mencegah penyakit ini sebenarnya gampang saja, cukup rajin berjalan
kaki.
Latihan ringan jalan kaki yang disertai diet bisa mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes, bahkan pada orang yang berisiko terkena penyakit ini. Begitulah kesimpulan penelitian terbaru yang dilakukan Lembaga Nasional Untuk Diebetes, Penyakit Ginjal, dan Percernaan Amerika Serikat. Hasil penelitian ini memperkuat dalam skala yang lebih kecil yang dilakukan di Finlandia dan Cina.
Penelitian selama tiga tahun ini melibatkan 3.234 sukarelawan berbobot tubuh di atas rata-rata dan memiliki risiko terkena diabetes. Para sukarelawan yang terdiri atas orang Afro-Amerika, hispanik, Asia dan Indian itu melakukan diet dan jalan kaki. Ternyata dengan mengurangi 5-7 persen bobot tubuh (rata-rata 4,5-6,8 kilogram) disertai jalan santai 30 menit sehari, kemungkinan terserang diabetes berkurang hingga 58 persen.
sip
BalasHapusapa tidak capek jalan terus,,?
BalasHapusngesot be kalau idag ndag capek
BalasHapusbesak buah betis ciik,,,,,
BalasHapuspollow aq ci2
BalasHapuskurnia ilestari : hahaha biarlah..biar kau agak gendutan
BalasHapusmega : apo namo kau tu mega ??
BalasHapus